Mimpi
yang menjadi kenyataan
Satu perjalanan kembali telah kita lalui, dan satu
sejarah telah kembali kami torehkan dalam buku kehidupan kami. 25 desember 2012
kami spuluh orang yang bermimpi menginjakan kaki kami di salah satu gunung
tertinggi di Indonesia GUNUNG RINJANI. Dengan tekat, harapan dan impian jam
19.00 sepuluh orang ini bertolak meninggalkan rumah tempat tinggal,
meninggalakan rasa nyaman yang selama ini di nikmati menuju pertualangan yang
sudah ditunggu tunggu. Sepuluh orang ini adalah:
1. Rendra
ristiana
2. Raden
dewa sunu
3. Faisal
m mataiya
4. M.
zuhri marasabessy
5. Ilham
6. Restu
fuji
7. Fate
fandanrangi
8. Isma
9. Endah
yuliandasari
10. Liana
Selasa, 25 Desember 2012
Sore sekitar jam 17.00
kami berangkat dari kampus yang telah mempertemukan sepulluh orang yang haus
akan hal han baru ini ke yogya, dimana di Yogyakarta kami akan melanjutkan
perjalanan menuju mimpi yang semakin dekat. Berangkat dri bandung kira kira jam
19.00 kami tiba di kota yogya sekitar jam 06.00 kami menghabiskan berjam jam
perjalanan dari bandung Yogyakarta haya duduk di dalam bis.
Rabu, 26 Desember 2012
Jam 06.00 kami tiba di
salah satu pasar di Yogyakarta, dan tujuan kami sekrang yaitu stasiun
lempuyangan, namun posisi kami saat ini ternyata masih jauh dari stasiun
lempuyangan, dan senua di luar rencana. Akhirnya kami memutuskan untuk
mencarter kendaraan yang bisa mengangkut kami ke stasiun lempuyangan. Dengan
uang sebesar Rp 200.000 kami sampai di stasiun lempuyangan jan 07.00, sedangkan
kreta kami akan berangkat pada jam 07.30. sambil menunggu keberangkatan kreta
kami menunggu salah satu senior kami di SBSM yaitu juragan Boy. Tak terasa jam
telah menunjukan jam 07.30, dan kami pun harus segara menaiki kereta dan dengan
berat hati meninggalkan kang Boy yang telah membekali kami berkardus kardus
nasi gudek, dalam hati ku lumayan lah untuk sarapan…..
Kembali kami
menghabiskan berjam jam perjalanan hanya duduk di bangku kreta, namun banyak
pengalaman juga yang kami dapatkan selama berada di kereta, dari mulai pedagang
yang rebut dengan pegawai kreta api, orang orang yang mencari rezki dengan
berbagai macam cara, mengamen, nyapu nyapu, wah aneh lah buat sya semua ini.
waktu terus berjalan dan tidak terasa kami sampai di Surabaya, dimana di
Surabaya kami kedatangan tiga personil pengejar mimpi yaiut:
1. Intan
slipilia
2. Jum
riani ganing
3. Tri
Dari mulai Surabaya kami berjumlah 13 orang, waw
semakin seru tim kami dan semakin semarak suasana di dalam gerbong. Ada satu
teman kami yang bergaya ala juple di film 5CM, tapi tetep z gayanya nora
hahahaha. Tepat jam 21.30 kami tiba di stasiun banyuwangi, setasiun paling
timur di pulau jawa. Waw…. Gila aq ga nyangka bisa berada di tempat yang begitu
jauh dari rumah. Tidak menunggu lama kami langsung bergegas menuju pelabuhan
ketapang, dan kami langsung beli tiket untuk menyebrang ke pualau bali. Dalam
benak ku gila coy……gw mau k bali….g nyangka gw hahahah. Senang bercampur tidak
percaya sebentar lagi saya bakalan nginjekin kaki di pulau bali dan
meninggalkan pulau jawa. Tinggal dalam hitungan menit saja kapal akan merapat
ke dermaga, dan kaki saya ini akan menginjak pulau bali hehehehehe
senangnya…..melihat raut wajah teman teman yang Nampak cape namun terpancar
rasa senang kami melanjutkan perjalanan menuju ujung bali pelabuhan padang baiy
dengan menggunakan bis. Saat bis mulai berjalan jam tepat menunjukan kira kira
pukul 23.00, dan sampai di padang baiy pada pukul kira kira 05.00 dini hari.
Kamis, 27 Desember 2012
Pukul 06.00 kami sarapan dan bersih bersih lah
seadanya di warung tempat kami sarapan, tanpa mandi tanpa ganti pakaian n kita
nangkring pinggir jalan, layaknya seorang turis, namun bukan kaya turis yang
ada malah kaya gembel. Selesai kami sarapan kami lanjutkan lagi perjalanan.
Setelah saya menginjakan kaki di pulau bali kini saya bakalan mendaratkan kaki
dan badan ini di pulau Lombok……woy….lombok saya datang…. 5 jam terapung di laut
lepas akhirnya kami merapat di pelabuhan, dan rencanannya kami bakal di jemput
oleh saudara kami terubeyk hahahaha dayat dan ogi, dan memang saja tidak
menunggu lama setelah kami turun dari kapal, kami langsung di sambut oleh dayat
dan ogi.
Jumat 28 Desember 2012
03.00 dini hari, dengan semangat dan bercampur rasa ngantuk yang
sangat tinggi kami membereskan keril yang kami gunakan ke dalam mobil yang akan
mengantar kami ke kaki gunung RINJANI yaitu desa sembalun. Saat perjalanan
mobil yang kami tumpangi tiba-tiba bannya bocor, mungkin karena beban yang di
angkutnya berlebihan. Sampai di daerah aikmal, mobil yang kami tumpangi sudah
tidak sanggup langi mengantar kami, alhasil kami mencari mobil yang mw
mengantar kami. Jam 09.00 kami telah tiba di desa sembalun dan telah siap
melakukan pendakian setelah sebelumnya kami mendaftar terlebih dahulu. Lima
menit pertama pendakian kami melewati hamparan pesawahan desa, setelah itu kami
dihadapkan dengan bukit bukit, orang bilang sih tujuh bukit penyesalan, tapi
kata fate bukitnya kaya bukit di film teletabis. Memang indah bukit yang begituas
berbentuk setengah lingkaran dengan warna hijau, beuh……kren lah pokonya,
kemudian treknya yang terus menanjak menanjak…..di dukung cuaca yang panas
bikin kita semkin cepat merasa cape. Sekitar jam duabelasan kita sampai di pos
pertama, kita sekalian makan siang dan shlat.
Dengan medan yang terus menerus sperti itu padang savanna jalan menanjak pebukitan, satu persatu pos berhasil kami lewat, tidak sedikit selama perjalanan kami ngetawain si fate, anak satu ini dah macem macem z tingkahnya, dah badnnya kecil gendong keril gede, terus pake topi warna merah di miringin pula dah kaya bebek jg jalannya, masih teringat omongan fate “kang tungguin atuh kang, ga kuat saya”. Hujan lebat menemani perjalanan kami dan sampai di pos tiga kira kira jam 17.00-17.30 kami memutuskan untuk beristirahat dan bermalam di pos tiga.
Pos
3
Sabtu 29 desember 2012
Jam 05.00 sbagian dari tim telah bangun dari mimpi
indah dan sudah harus bersiap menyiapkan fisik untuk melanjutkan perjalanan.
Mata yang masih ngantuk telah di manjakan dengan pemandangan yang sangat indah,
dengan hamparan savanna yang berbukit bukit di bawah kami berpijak, dan tebing
yang tinggi kokoh menghadang kami yang semakin cantikk saat matahari
menyinarinya. 09.00 seluruh tim telah selesai sarapan dan packing seluruh
perlengkapan dan bergegas melanjutkan perjalanan. Langkah demi langkah telah
kami lewati dengan letih dan keringat yang mengucur, trek yang di lewati terus
menanjak, berbeda dengan trek hari sebelumnya yang berupa bukit, hari ini kami
menyusuri punggungan punggungan lereng gunung, yang hampir tidak ada bonus,
nanjak terus…..air gula di siapkan buat nambah stamina, namun saudara kami fate
tetap kewalahan dengan membawa keril yang mengalahkan ukuran tubuhnya sendir,
alhasil dia terdampar di pertengahan tanjakan, guprakkkk “woy…tungguin
lah….istrahat dulu” itu yang terdengar dari tubuh kecil yang mengandong keril besar.
Jam 12.00 kami tiba di pos bayangan, kami istrahat
sebentar untuk menghikangkan lelah, dan sedikit narsis dengan mengambil foto.
Lagi lagi kami di kagumkan dengan pemandangan yang kami lihat, kami serasa
berada di film twiligt, jurang yang berkabut dan lapisan tanah yang begitu
indah, pemandangan yang membuat kami kembali bersemangat melanjutkan
perjalanan. Jam 14.00 kami telah tiba puncak punggungan terakhir sebelum
mencapai pos palawangan, setelah sebelumnya kami melewati trek yang hampir 45
drajat tingkat kemiringannya dengan akar pohon sebagai pijakan kami.
Jalur menuju palawangan
Satu persatu tim mulai sampa. Sekitar jam 16.00
akhirnya kami tiba di palawangan. Bergegas mendirkana tenda, dan membagi tugas
mengambil air dan masak. Saat kami tiba di palawangan, sudah banyak tenda yang
berdiri di sana, dan kami beruntung masih mendapatkan tempat untuk mendirikan
tenda. Cukup lama kami istirahat, saya di kagetkan dengan teriakan anak anak
satu tim saya “segaraanak…….wowhow…..” dalam hati bertanya “segara anak???”
tnpa piker panjang saya segera bergegas ke tepian jurang, dan ternyata sangat
luar biaasa danau segara anak begitu mempesona terlihat dari pelawangan, dan
tidak sadar bulu kuduk saya berdiri menyaksikan keindahan yang telah tuhan
ciptakan. Menatap keindahan segara anak, tidak terasa hari semakin senja, dan
udara terasa semakin dingin, dan kami bergegeas merapat ke tenda untuk
berlindung dari gigitan udara yang terus berubah.
30 desember 2012
Jam 01.00 kami telah bangun dan bersiap untuk
melanjutkan perjalanan ke puncak tertinggi ke tiga di indinoseia (summit
ateck), kami tidak membuang waktu lagi setelah perisapan selesai dan doa
selesai di ucapkan kami melanjutkan perjalanan. Kembali kami menghujamkan kaki
kami untuk melangkah menuju mimipi yang lama terkubur dalam ingatan. Suadah
hampir tiga jam kami berjalan, kondisi fisik kami mulai melemah, kami mulai
tersusul oleh pendaki pendaki lain di belakang kami. “kang saya g sanggup lagi,
udah duluan aja” keluar kalimat itu dari mullut fate yang menandakan dirinya
merasa kelelahan yang sangat luar biasa. Saya mencoba menuntun fate agar tetap
melangkah. “aq pengen pulang” terdengar kembali kalimat serupa yang di ucapkan
fate, dan kali ini keluar dari endah. Zuhri mencoba member semangat endah
dengan mengatakan “ayo di puncak ada konser suzu” secara endah gila kepop.
Sekitar jam 05.00 saya, dewa dan faisal menjadi orang yang terakhir sampai di
puncak di rombongan kami. Warna oren yang bercampur dengan biru hitan dan putih
menjadi gradasi warna yang begitu indah, serta segara anak yang begitu luas di
lihat dari puncak membuat rasa lelah dan cape sirna.
Ini
puncak…….
Sekitar jam 11.00 kami telah sampai kembali di base
came, rencananya kami akan turun ke segara anak, dan bermalam di sana, namun
karena rasa lelah yang kami rassakan tidak sadar badan ini masuk ke dalam tenda
dan terlelap. Baru sekitar jam 14.00 kami packing seluruh peralatan, dan
melanjutkan perjalanan sekitar jam 15.00. hujan yang mengguyur jalan yang kita
lewati membuat kami aga sedikit kesulitan melewati jalan menuju segara anak
yang berbatu dan curam. Jam 18.00 kami tiba di segara anak. Kesan pertama yang
ada di benak saya, wah gila di gunung kaya gini tapi suasananya kaya persami
alias perkemahan sabtu minggu. Begitu ramai suasana segara anak saat kami tiba,
tenda berderet di sebanjang segara anak, luar biasa. Selasai mendirikan tenda,
saya di temani bang oding dan kaka ali saya pergi mencari air bersih untuk
masak. Lumayan jauh saya mendapatkan air bersih, namun jalan untuk mendapatkan
air bersih cukup jelas dan melewati sumber air panas yang juga bisa digunakan
untuk berendan, namun harus sedikit berhati hati, karena jalan menuju sumber
mata air berada di gigiran jurang.
31 desember 2012
Jam 05.00 pagi pertama dalam hidup saya, saya
lewatkan di tempat yang begitu mempesona, saat saya buka mata, tampak hamparan
berkubik kubik air yang berbau belerang. Udara yang begitu segar, belayan angin
lembut yang mengelus leher dan menerpa rambut, sungguh kenikmatan yang tidak
bisa di dapat di tempat lain. Hari ini kami habiskan waktu dengan memancing,
Gini
nih caranya menikmati hidup
berendam air panas, berfoto bersantai, serasa surge
pikirku. Saat senja menghampiri kami, kami baru sadar bahwa hari ini adalah
hari terakhir di tahun 2012, dan kami akan menyambut tahun baru di tempat yang
istimewa, tdak semua orang bisa merasakan yan saya rasakan, terimakasih tuha.
Waktu pun terus merayap, dari jam tujuh ke jam delapan, jam delapan yang curam, jalur yang akan kami lewati. Begitu panjang perjalanan
yang kami tempuh untuk turun, karena jalur senaru star di ketinggian sekitar
400 mdpl. Sekitar jam 21.00 enam orang dari tim, termasuk juga saya tiba di
pedesaan, dan klompok selanjutnya sampai di pedesaan sekitar jam 24.00.
Suasana
pagi di desa kaki gunung rinjani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar