Senin, 24 Juli 2017

Pendakian Gunung Argopuro

Pendakian Gunung Argopuro

12- 19 0ktober 2013
Anggota tim pendakian:
1. Dewa Sunu (si kalem)
2. Rendra Ristiana (si ganteng hahahaha)
3. Restu Puji (si photo grapher)
4. Novani putrid (si heheh)

Wisuda di Argopuro

Sabtu, 12 oktober 2013
Jam 17.00 kami beranjak dari kampus STKS bandung menuju tempat bis berada, yaitu di jalan pajajran, karena kami menggunakan bis malam menuju ke yogya. Rencana awalnya sih kami berangkat dari bandung mau pake kereta, tapi karena kehabisan alhasil kakmi menggunakan bis dari bandung ke yogya dari yogya kami baru pake kereta ke probolinggo. Bis yang kami tumpangi itu bis bandung ekspres dengan bayar Cuma Rp 95.000, murah memang tapi itu klas ekonomi, karena saat kami membeli kela bisnis ac nya sudah habis, kalo yang ac harganya Rp 115.000.

ini pul bandung exspres
dari tim yang berjumlah empat orang haya bertiga yang menggunakan bis ini, satu teman kami yaitu restu dia menggunakan bis kramatjati, karna ada tragedi lah. Kamii bertiga tiba di bis bandung ekspres skitar jam 17.50, sekitar satu jam lah dari dago. Jam 19.08 bis mulai menggerakan rodanya untuk menuju kota yogya, dan kami tiba di yogya, tepatnya di terminal giwangan sekitar jam 07.50 pagi di hari minggu.


ini terminal giwangan yogya
Minggu, 13 oktober 2013
                Setiba kami di terminal giwangan kami harus bergegas ke stasiun lempuyanga mengejar kereta yang akan berangkat pada pukul 09.00. ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk sampai di stasiun lempuyangan, yang pertama dengan menggunakan bis trans yogya, dan biayanya murah Cuma bayar ya paling Rp 3000-5000. Cara yang kedua yaitu pake ojek atau pake taksi, ya sudah bisa diduga biyaya ongkosnya juga tidak murah. Satu orang harus membayar Rp 20.000-25.000. kami yang mengejar waktu karena takut ketinggalan kreta terpaksa menggunakan jasa angkutan taksi, karena bila menggunakan bis trans memakan waktu satu jam dari terminal giwangan menuju lempuyangn, sedangkan bila menggunakan taksi atau ojek haya memakan waktu 30 menit saja. Jam 08.30 kami tiba di stasiun lempuyangan, kami pun menyempatkan untuk sarapan, karna lumayan banyak warung warung yang menjajakan makanan yang harganya cukup sesuai dengan kantong mahasiswa lah. Selesai sarapan kami bergegas masuk stasiun.

nah kalo ini warung sekitar terminal lempuyangan
                Jam 09.00 tepat kreta berangkat meninggalkan stasiun lempuyangan. Kreta yang kami naiki itu adalah kreta legawa, kreta ekonomi, tapi meskipun klas ekonomi kreta sudah dilengkapi sama ac dan colokan buat ngecas, nyaman lah pkonya, murah lagi ongkosnya Cuma Rp 50.000 dengan jararak jauh atau dekat. 17.45 kami tiba di stasiun proboloinggo dan kami telah di tunggu sama si restu yang udah lebih dulu sampai di probolinggu dengan menggunaka kreta yang berangkat lebih pagi. Kami istirahat makan dan shalat di alun-alun probolinggo sambil menunggu bis yang akan mengantar kami ke besuki. 18.32 kami telah menaiki bis yang akan mengantarkan kami ke Besuki, kami membayarkan uang untuk ongkos Rp 12.000 per orang dan kami tiba di alun alaun besuki sekitar jam 20.10. kami makan di alun alun besuki, di sekitar alun alun itu memang banyak juga angkringan tempat anak muda nongkrong dan kami pun menikmatinya lah…sudah cukup malam kami memutuskan untuk beristirahat di musola di samping kantor polisi, di perempatan jalan yang mau ke baderan.



ini dia hotel bintang lima tempat kita bermalam

Senin 13 oktober 2013
                Pagi di besuki menyambut, dan kami bergegas untuk melakukan perjalanan ke pos perijinan pendakian di baderan, tapi sebelum melanjutkan perjalanan saya dengan fani pergi ke pasar membeli keperluan logistic selama pendakian. Dari kantor polisi tidak jauh k pasar hanya memerlukan waktu lima menit lah dengan jalan kaki. Selesai packing kami laporan ke kantor polisi dan berterimakasih, dan tidak disangka kami di carikan kendaraan untuk mencapai baderan, alhasil kami berangkat sekitar jam 10.20 dan tiba di baderan di pos perijinan jam  11.20 dengan ongkos masing masing Rp 20.000.


ini pos perijinannya
kami langsung mengurus perijinan dan memulai lagi perjlanan, memulai pendakian pada jam 12.14, jalan yang kita leati itu perkebunan dan wilayah yang terbuka jadi kami sangat kepanasan banget karna matahari sedang terik banget, dan kami baru tiba di sumber mata air 1 pada jam 19.00 karena treknya menanjak dan berdebu.

ini dia jalur pendakian awalnya
Nah buat yang ga mau jalan kaki ada ojek yang bisa mengantar sampai ke sumber mata air 1 dengan bayar Rp. 30.000, nah kalo mau bisa juga ke cikasur, yaitu pos selanjutnya dengan biaya Rp 200.000, wah mahal banget ya. Di sumber mata air 1 ini tersedia air, tidak terlalu jauh juga turun ke bawah, kalo dari jalur pendakian turun ke sebelah kiri.

Selasa, 14 oktober 2013
Hari yang baru semangat baru dan tang tangan baru siap  kami tempuh, perjalanan selanjutnya adalah kami siap mencapai cikasur.

ini pos sumber mata air satu
 Perjalanan kami mulai pada jam 09.00. seperti pendakian hari sebelumnya kami di sambut dengan debu-debu yang berterbangan dan trek yang naik turun dan landai juga. Pada jam 13.00 kami baru disuguhkan dengan pemandangan yang sangat luar biasa memenjakan mata dan menghilangkan rasa lelah letih, kami tiba di alun alun kecil , alun alun atau padang safana yang sangat luas dan indah. Kami masak makan dan beristirahat.



ini alun-alun kecil.....
Pada jam 14,00 kami melanjutkan perjalanan menuju cikasur. Kami membelah padang safana yang luas, keren lah pokonya. Jalan beberpa jam dengan jalan yang berdebu dan menanjak, kami bertemu lagi dengan padang safana yang lebih luas dari alun-alun kecil, saya piker ini dia alun alun besarnya hehehe, kembali kami berjalan membelah padang safana yang luas……..


ini alun-alun besarnya menuju cikasur
jam 17.00 kami akhirnya tiba di cikasur, kami semua terkagum kagum dengan apa yang kami lihat, padang safana lagi men….luas banget….kaya ga ada ujungnya gitu, dan ternyata konon jaman dulu itu cikasur adalah tempat mendarat pesawat belanda, kaya bandara gitu deh. Selain itu di tengah tengah padang safananya itu ada sungai yang jernih yang di samping sampingnya ada selada airnya, kren banget lah. Kami pun melewatkan malam di cikasur.




ini dia cikasur

Rabu, 15 oktober 2013
                Selesai sarapan packing dan segala macem, sekaligus photo tidak lupa pake toga juga sudah dilakukan hehehe wisuda di alun alun nih . kami melanjutkan perjalanan pada jam 10.00 tepat menuju cisentor, pos berikutnya. Mebelah padang safana membelah padang safana dan lagi membelah itu jalur yang kami leati untuk menuju cisentor. Cesentor itu jalur pertemuan antara jalur pendakian baderan dan beremi.


ini pos cisentor
Kami tiba di cisentor sekitar jam 12.00. ada selter kalo di cisentor dan dekat juga dengan sumber air, yaitu sungai. Selesai istirahat kami bergegas untuk melanjutkan perjalanan menuju pos selanjutnya dimana kita akan bermalam yaitu pos rawa embek. Perjalanan menuju rawa embik kami melewati padang edelweiss, tapi kata sya sih bukan padang tapi itu hutan edelweiss, pohonny edelwessnya tinggi banget men kita jd kaya di bawah atap edelweiss gitu, keren lah men…..jam 15.30 akhirnya kami keluar dari hutan edelweiss dan tiba di pos rawa embek, kita ngekem pas banget di samping selokan kecil yang juga sumber air kita.


ini suasana pos rawa embik, pos terakhir sebelum puncak

Kamis, 16 oktober 2013
                Jam 09.00 kami mulai melanjutkan perjalanan, dan tujuan kami kali ini adalah puncak men, puncak argopuro dan puncak rengganis. 3 hari 3 malam kami melakukan perjalanan akhirnya kami pertama kalinya melihat puncaknya. Trek yang kami lewati itu hutan edelweiss lagi, terus sungai kering dengan bebeatuan dan jurang dalamnya dan pastinya treknya menanjak….jam 11.30 akhirnya kami menginjakan kaki di puncak argopuro, setelah puncak argopuro, kami tidak menunggu lama untuk mencapai puncak rengganis, karena kedua puncak ini berdekatan. Jadi untuk muncak ke dua puncak ini kami simpan keril di pertigaan kedua puncak ini, dari pertigaan itu butuh waktu 25 menit ke puncak argopuro dan 15 ke puncak rengganis.


ini dia puncak argopuro, sekaligus wisuda juga hehehehe



nah kalo yang ini puncak rengganis
Jam 12.00 kami mulai berjalan kembali untuk menuju danau taman hidup untuk mencapai danau taman hidup ada dua alternatip jalur yang bisa dilewati. Yang pertama kembali ke pos cisentor dan turun kembali menggunakan jalur beremi yang sudah pasti memakan waktu sangat lama, dan yang ke dua menggunakan jalur potong kompas dengan terus berjalan lurus mengikuti jalur yang sudah ada di pertigaan puncak argo dan puncak rengganis. Kami menggunakan alternative yang kedua karna memakan waktu yang lebih singkat.

ini jalur dari puncak turun

ini pertigaan dari puncak argopuro dan puncak rengganis
Dari pertigaan, kami terus berjalan lurus melewati membelah padang safana dan akhirnya melipir ke samping puncak argopuro, jalurnya memang terjal sampai akhirnya bertemu lagi dengan jalur pendakian beremi. Jam 16.00 akhirnya kami tiba di danau taman hidup.



  
Jumat, 17 oktober 2013
                Jam 09.00 setelah puas berfoto dan menikmati pemandangan, kami bergegas turun melewati jalur beremi, untuk turun menggunakan jalur bremi kami kembali memasuki hutan yang kemarin kita lewati saat ke danau taman hidup, hanya saja di pertigaan kita mengambil jalan ke kiri, kita berbelok ke kiri dan terus turun melewati hutan, treknya memang lumayan terjal, tapi ada bonusnya juga sih, akhirnya kita sampai di perkebunan menyan dan perkebunan warga, dan itu berarti kita telah dekat ke perkampungan.

di tengah perjalanan turun kami nemu permainan ini nih
Kami tiba di pos pemeriksaan sekitar jam 14.30. di pos pemeriksaan kita harus menyerahkan surat simaksi, dan kami pun bisa ikut mandi dan bersih bersi. Sambil bersih bersih kami juga menunggu bis yang ke arah probolinggo, bis ini hanya lewat pada jam 06.00 dan 15.30.
Jam 16.00 kami tiba di terminal probolinggo dengan menggunakan angkutan umum setelah sebelumnya kami turun di pul bis yang dari beremi, ongkos yang kami bayar dari pos pemeriksaan sampa probolinggo Rp 15.000.

nah kalo yang ini gapura pemberangkatan lewat bremi




ini pos pemeriksaan di beremi
Sabtu, 18 oktober 2013
                Setelah melewatkan malam di stasiun probolinggo kami bersiap untuk pulang ke bandung dengan menggunakan kreta menuju kutoarjo terlebih dahulu dikarenakan kreta yang langsung ke bandung kehabisan, jadi kita berencana transit di kutoarjo dan lanjut ke bandung dari kutoarjo. 30 menit sebelum keberangkatan sya baru sadar kalo KTP saya g ada, dan ternyata tertinggal di indomart dimana saya membeli tiket, sayapun bergegas menuju indomart tapi sayang ketika sya kembali ke stasiun kreta telah berangkat, dan di sana ada dewa yang menunggu saya. Kami berdua memutuskan untuk pergi ke Surabaya ke stasiun gubeng, kami berdua menggunakan bis dan membayar Rp 15.000, dan ternyata di stasiun gubeng kami mendapat tiket ke lempuyangan. Di lempuyangan kami berdua tiba jam 19.30, dari stasiun kami bergegas menuju terminal giwangan untuk mencari bis yang bisa mengantar kami pulang ke bandung, karena semua tiket kereta ke bandung telah habis. Dari lempuyangan kami menggunakan beca dengan membayar Rp. 35.000. setibanya di terminal giwangan beruntung kami langsung mendapatkan bis yang jurusan bandung, kami pun tidak tunggu lama lagi kami langsung naik dan bayar Rp. 100.000, dan pada jam 08.00 19 oktober 2013 kami tiba di terminal cicahem kota bandung dan pertualangan pun berakhir.

The end



Pendakian Gunung Selamet


Pendakian gunung selamet
Bambangan, purbolinggo, jawa tengah, Indonesia
3428 mdpl
Anggota tim : faisal m mataiya, haidir, rendra ristiana, joem riani ganing

Pendakian yang menguji tekat

                Perjalanan kami mulai setelah 2 hari selepas lebaran, tepatnya tanggal 22 agustus 2012, dengan niat dan tekat yang bulat kami  ber 4 bertolak dari kampus sekitar jam 7 pagi.
22 agustus 2012

berangkat dari kampus

Pada awalnya kami berencana akan berangkat dari kampus jam 6 pagi, karena kami harus mengejar bis yang akan berangkat pada jam 7, namun sudah bukan hal yang aneh lagi, kita telat dan baru berkumpul jam 7, alhasil kami tiba di terminal cicaheum sekitar jam 8 dan mau tidak mau kami menggunakan bis ekonomi untuk melakukan perjalanan. Biyaya yang kami keluarkan untuk ongkos adalah Rp 50.000, harga yang terbilang mahal memang, dikarenakan tarif masih menggunakan tariff lebaran, harga itupun hasil tawar menawar kami dengan kondektur, yang awalnya kondektur mematok harga Rp 70.000. jam 9 roda bis mulai berputar menapaki jalan aspal di kota bandung menuju kota purwokerto, itu kota tujuan pertama kami. Sekitar 10 jam kami duduk dan menikmati perjanan, sekitar jam 7 malam kami tiba di terminal purwokerto, kami tidak langsung melanjutkan perjlanan, tetapi kami mengalami panggilan alam, perut kami keroncongan, dan kami memutuskan untuk beristirahat sebari member makan piaran yang ada di perut kami. Selesai istirahat dan makan, kami bergegas mencari kendaran yang bias membawa kami menuju base camp, memang sedari tadi kita istirahat dan makan, banyak calo yang menawari kami untuk mengantar ke base camp, tami kami terkendala dengan harga yang cukup mahal. Untuk carter satu angkot di tarif sebesar Rp 250 ribu, kemudian untuk menggunakan bis kota di tarip seharga Rp. 15.000 tu pun hanya sampai di serayu, untuk menuju base camp kami harus carter kendaraan lagi atau ojek, dalam pirankku memang wajar mereka memasang harga mahal, soalnya masih dalam suasana lebaran gitu loh…..diskusi beberapa lama, akhirnya kami memutuskan untuk carter angkot, namun dengan syarat “harus yang murah” soalnya kondisi keuangan kita semakin menuju jurang degradasi. Cukup lama mencari dan bernego dengan para supir angkot akhirnya kita dapat yang cukup murah yaitu Rp 175 ribu, dan kita pun mulai meninggalkan terminal pada jam 9 malam menuju base camp, dan tiba di base camp sekitar jam 11.


base camp dan pintu pemberangkatan bambangan


23 agustus 2012
                Lelap beristirahat dengan di selimuti udara yang begitu dingin akhirnya kita di bangunkan oleh kumandang azan subuh, dan kami bergegas melakukan shlat subuh yang dilanjutkan dengan beres-beres perlengkapan dan persedian air, karena sumber air satu satunya selama pendakian yaitu base camp ini. Kami mencukupi perbekalan air sebanyak 6 liter satu orang, dengan harapan kami tidak kekurangan air d atas sana, sambil berbenah kami di sajikan pemandangan yang memacu semangat kami untuk melakukan pendakian, puncak gunung selamet yang dihiasi kerlap kerlip cahaya yang berasal dari lampu senter para pendaki yang tengah berusaha untuk mencpai puncak. Setelah semua persiapan beres dan berdoa kamipun bergegas melakukan pendakian, kami harus mulai terbiasa dengan kondisi yang tentunya sangat menguras tenaga dan mental kita. Kaki kami harus mulai terbiasa untuk berjalan lebih lama dari biasanya, mata kamai yang harus terjaga lebih daripada biasanya, dan tekad kami yang harus lebih kuat daripada baja.


pos I


                Selama pendakian kami disuguhkan dengan trek yang berdebu dan menanjak dengan kemiringan yang cukup tinggi, tidak jarang kami beristirahat haya untuk sekedar mengendurkan otot-otot yang mulai menegang, dam tidak sedikit juga orang yang kami temui selama pendakian. Jam demi jam kami lalui pos demi pos kami lewati dengan butiran butiran keringat yang terus mengucur dari pori-pori kami yang membesar. Sepuluh jam berlalu dan 6 pos berhasil kami lewati, akhirnya kami tiba di pos 7, pos tempat kami melepas lelah .

suasana di hotel bintang lima (tenda)


                Selesai mendirikan tenda dan membereskan peralatan, saya mulai mencoba untuk memasak untuk menghilangkan teriakan-teriakan kecil di perut kami. Kami tidak menunda waktu lagi, setelah selesai melahap hidangan ala hotel bintang lima, kami bergegas utntuk beristirahat mengumpulakan energy, karena pada jam 3 pagi kami harus bangun dan melanjutkan perjalanan menuju puncak, pada jam 9 smuanya telah terlelap mengubur rasa lelah kami.
24 agustus 2012
                Jam satu pagi saya terbangun oleh rasa yang sangat tidak mengenakan yang saya alami, saya merasa mual dan enek, saya merasakan ada yang tidak beres dalam badan saya, pusing, lemas menyerang diri saya, saya mengalami mountain siknes piker saya, saya keluar dari tenda mencoba mencari udara segar, dan itu cukup berhasil mengurangi mual dan enek saya. Sampai jam tiga saya tetap terjaga dengan kondisi lemas, dan saya mulai membangunkan teman saya, karena kami harus melanjutkan perjalanan bila kami ingin menyaksikan terbitnya matahari di puncak.
                Jam 03.30 saya dengan tiga teman saya mulai menghentakan kaki lagi menyusuri jalan setapak yang berdebu, dalam hati saya berdoa, mudah mudahan saya di beri kemampuan dan keselamatan untuk mencapai puncak, setengah jam kita mendaki, kami mulai d hadapkan dengan trek yang berat, tanjakan pasir berkerikil dan berbatu, kami harus ekstra hati hati dalam melangkah dan mencari pegangan, karena kami harus sedikit merangkak dalam melakukan pergerakan karena tingkat kemiringan yang lebih tinggi dari sebelumnya, selain itu permukaan pijakan yang labil yang menjadi ancaman bagi kami, karena sewaktu-waktu tanah dan batu yang kami injak bias longsor dan menimpa orang di bawah kami.

trek menuju puncak



                Selama menuju puncak tidak jarang saya merasa lelah dan putus asa, karena puncak yang semakin didaki semakin tidak terlihat pucaknya, namun teman teman tidak lelah untuk saling memberikan semangat, dan tidak terasa setelah berjam jam kami mendaki kami mencapai puncak, dataran tertinggi ke 2 di pulau jawa, saya tidak mengira akan menginjakan kaki di dataran ini. Kami bertemu dengan orang yang telah mencapai puncak lebih dahulu, dan mereka memberikan selamat kepada kami.


                Waktu terus berputar, dan matahari sedikit demi sedikit menampakan dirinya, dan kami terkesima dengan pemandangan yang berada di depan kami, gunung sumbing dan gunung sindoro yang Nampak begitu megah dari kejauhan, lautan awan yang membuat kami seperti berada di negeri di atas awan, dan kehangatan yang di pancarkan dari matahari yang mulai merasuk kedalam tubuh yang sedari tadi menhan dingin hembusan angin di pagi hari. Kepuasan yang ga akan di dapatkan di tempat lain.
                Tidak sadar waktu sudah bergulir dan berada di angka 8, dan kamipun harus bergegas turun. Pukul 9 kami tiba di pos 7, pos dimana kami mendirikan tenda, kami segera membereskan semua peeralatan karena kami tidak mau sampai kemalaman ketika turun. Jam 10 kami telah selesai membereskan semuanya, dan mulai meninggalkan pos 7. Dalam pikiranku, “saya harus kembali menyusuri jalan setapak yang berdebu  dan melewati 6 pos lagi hmpppp…..tapi tak apalah setidaknya ini menuju pulang”



 pemandangan yang tersaji di puncak

                Semakin lama kaki semakin lelah dan pegal, karena semua beban ketika turun tertumpu pada kaki. Namun lelahpun hilang ketika kita telah sampai di pos satu. Setelah berjam jam menyusuri jalan sempit berdebu akhirnya perjalananpun hamper usai, tinggal melewati perkebunan untuk mencapai base camp.
                Jam 16.30 kami sampai di base camp, sambil istirahat kami mencari informasi apakah ada kendaran yang mau mengantarkan kami ke terminal purwokerto, namun lagi lagi kami berkendala dengan masalah biyaya, dan kami memutuskan untuk di antar sampai serayu, dan dari serayu kami berencana menggunakan bis kota menuju ke terminal purwokerto. Biaya yang harus kami bayar untuk sampai d serayu Rp 110 ribu menggunakan mobil pic up. Jam tujuh kami sampai di serayu dan jam 20.30 kami sampai di terminal purwokerto, di terminal kami bersih bersih mandi dan makan, kami memanfaatkan system sumber yang ada untuk mandi he…..kami nebeng di mesjid. Selesai beres beres kami menunggu bis yang bertujuan ke bandung, dan jam 10 kami telah duduk manis di dalm bis dan terlelap tidur karena cape, tahu-tahu jam 3 pagi kami telah tiba di terminal cicaheum.

siap pulang.....

25 agustus 2012
                Jam 3 pagi kaami tiba di terminal cicaheum, tidak menunggu lami kami segara mencari angkot jurusan caheum ciriyom yang bias membawa kami ke simpang dago, dan dari simpang kami sambung dengan angkot ruing dago, dan tidak sampai satu jam kami tiba di kampus jam 04.30. dan pendakian kali ini pun berjalan dengan lancer selamat kembali ke kampus.

The end

"setiap pendakian akan selalu menyisakan kisah yang akan selau kita bawa"

Pendakian Gunung Cikuraai

Road to cikuray mountain
A.      Personil
1.       Ganjar
2.       Prem
3.       Rendra
4.       Faisal
B.      Tanggal pelaksanaan
20 januari 2012
C.      Perjalanan
20 januari 2012 jum’at
19.30, kami tiba di terminal lewi panjang yang sebelumnya kami berkumpul di rumah ganjar, dan perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan mobil cery dengan ongkos Rp 15.000, namun kami cukup lama juga menunggu keberangkatan di lewi panjang, karena nungguin penuh dulu, nah pas penuh kita langsung berangkat.
20.06, kami lepas landas dari terminal lewi panjang, kita d mobil cukup menikmati perjalanan sampe-sampe kita terlelap tidur, dan membuat kita segar sesampainya di terminal guntur di garut.
21.55, kia sampai di terminal guntur garut, begitu sampe kita langsung menghubungi orang yang dah janjian buat ngejemput kita dari terminal garut, namanya hamdi, sambil mencoba menghubungi hamdi, kita beristirahat di depan warung sambil menikmati segelas teh eco kesukaannya ganjar tuh, tapi nyampe jam sepuluh lewat, si hamdi ga dateng-dateng, kayanya dah tidur. Ya dah dari situ kita mutusin buat jalan buwat nyari mesjid buat tempat tidur. Dah cukup lama berjalan nyari mesjid g ketemu-ketemu akhirnya kita nemuin sebuah masjid juga.
23.10, kita sudah nyaman di hotel bintang 5 alias mesjid, kita tidur di teras mesjid, dan siap terlelap dengan mimpi-mimpi indah pendakian gunung cikuray. 





Hotel bintang lima nih hehehe

21 januari 2012 sabtu
05.12, setelah lelap tertidur, lalu bangun dan menunaikan shlat subuh,
kita bersiap untuk melakukan perjalanan, dan kita sarapan mengisi energi dengan sepiring nasi goreng di pasar ciawi tali, lumayan lah harganya terjangkau Cuma Rp 10.000 dan nasi gorengnya lumayan enak.
07.25, kita bertemu dengan rombongan para pendaki dari jakarta, karna memang kita berencana untuk mendaki bareng sama mereka. Rombongan dari jakarta berjumlah 10 orang. Ketika kita bersiap untuk berangkat, sya mendapaat telpon dari perabu embe alias faisal klo dia sedang di jalan menuju ke garut untuk menyusul kita, ya sudah kita menunggu faisal dan mempersilahkan rombongan dari jakarta untuk berangkat duluan, mreka berangkat dengan menggunakan kendaraan pik up, katanya sih ongkosnya Rp 20.000 per orang. Ya sudah kita nunggu faisal sambil menikmati secangkir kopi.


Depan yomart ngopi sambil nungguin juragan embe
10.20, akhirnya orang yang di tunggu datang juga, kita bertiga bergegas menjemputnya di terminal guntur, setelah bertemu kita tidak menunggu lama lagi, kita segera naik angkot dan berangkat menuju jalur pendakian. Sekarang personil kita bertambah menjadi 4 orng yang tadinya 3 orang, lumayan bisa membuat seru suasana. Tujuan pemberangktan kita sekarang adalah DESA DAYEUH MANGGUNG sebagai rute pendakian, dari terminal kita pake angkot dengan ongkos Rp 3000.
11.00, kita sampei di desa dayeuh manggung dan langsung memulai berjalan kaki menuju tower, di tengah perjalanan kita memilih untuk menggunakan jalan pintas menuju tower, dari dayeuh manggung kita menuju DESA CINYAMPAI sebagai jalur pintas menuju tower, akses jalannya melalui gang dan pesawahan.
12.00, kita tiba di pos evakuasi desa cinyampai. Di sana kita beristirahat sejenak untuk melakukan shlat duhur.
12.25, setelah shlat dan beristirahat kita langsung melanjutkan perjalann menuju tower. Dari desa cinyampai menuju tower, trek yang dilewati adalah perkebunan teh yang sangat indah dan menyejukan mata, namun edannya cukup lumayan melelahkan, hanya sedikit bonus (medan datar) kita dapatkan, ditambah laagi dengan sengatan mataharii yang membuat kita selalu haus, namun selama perjalanan kita juga dapat menikmati pemandangan gunung-gunung yyang mengapit selama perjalanan dikarenakan posisi gunung cikuray yang berada di tengah pegunungan lain, seperti gunung papandayan,  guntur, dan ciremai.

 
Trek pendakian menuju tower

Trek terakhir menuju tower
13.30, akhirnya kita bisa melepas lelah dan menyantap makan siang di tower. Di tower kita beristirahat dan memasak untuk mengisi tenaga untuk melanjutkan pendakian, karena selepas dari tower kita sama sekali tidak akan mendapatkan bonus lagi. Dan di tower kita juga memenuhi semua persediaan air kita untuk perjalanan.

Istirahat, masak di pos pertama, d tower

15.20, setelah cukup beristirahat dan kenyang mengisi perut yang lapar kami melanjutkan perjalanan lagi. Trek yang tersaji pada jalur awal pendakian cukup menanjak dan menguras tenaga di perkebunan teh, dan ternyata trek yang terus menanjak tersaji sampai puncak. Selama sekitar setengah jam kita melewati perkebunan akhirnya kita mulai masuk kedalam hutan dengan pohon-pohon besar dan rindang. Selama perjalanan kita sering beristirahat untuk menghilangkan rasa cape yang dirasakan karena medan yang sangat berat, sampe-sampe dengkul harus bersentuhan dengan dada bahkan ampe nyentuh jidat, wah pokonya trek yang luar bisa. Waktu terus berlalu sampai sianar matahari tidak lagi menerangi perjalanan kita, dan perjalanan kita kini hanya disinari dengan cahaya head lemp. Perjalanan semakin berat didasakan dikarenakan stamina yang terus menurun dan kondisi jalan yang tidak berubah, tetap menanjak, tidak jarang kita hrus menarik diri kit sendiri dengan meraih pohon yang berada di depan mata kita.
21.30, setelah lama 5 jam lebih berjalan, akhirnya kita sampai di puncak
22 januari 2012
Jam 03.00 tiba-tiba lagi-lagi enak tidur perit saya terasa melilit, mencoba untuk menahan tapi tidak tertahan, akhirnya saya memberanikan diri keluar tenda dengan udara yang begitu dingin menusuk sampai ke tulang, dan hembusan angin yang menggoyangkan tenda-tenda pendaki. Dengan rasa dingin yang dahsyat sya mencari lokasi untuk memuaskan perut saya hehehehe.



05.00, nyenyak tertidur dalm tenda, pagi menjalang kami seera di bangunkan oleh seorang pendaki yang berteriak-teriak mengajak ke puncak untuk melihat matahari terbit, memang dekat dari posisi kita berkemah menuju puncak. Kita begegas menuju puncak untuk menikmati pemandangan kota garut dan mengambil beberapa foto, ternyata di puncakpun ada beberapa tenda yang di dirikan, dan ada juga yang mendirikan tenda di dalam bangunan shelter. Dari puncak cikurai nampak gunung di jawa barat seperti ci remai, papandayan,  bahkan gunung selamat pun terlihat, dan tidak luput dari pantawan kami pantai pamengpek 09.00, kita bergegas untuk turun menuju pemancar sebagai pos pertama


Tempat ngekamp nih, di bawah puncak didkit

Puncak mamen, pantang tugas tak tuntas
13.30, kita tiba ditower, selama perjalann kita bertemu dengan beberapa rombongan pendaki dari berbagai kota.
14.30, kita melanjtkan perjalan, setelah sebelumnya kita istirahat dan menunaikan shlat duhur dan menunggu prem dan ganjar yang tertinggal di belakang, dan dari sini kita hanya melanjutkan perjalanan berdua.
15.33, kita tiba di jalan raya tempat awal kita melakukan pendakian


Pendakian Gunung Guntur

Guntur Mountain Expedition Part 2

Tim                                :               Ganjar
                                                     Mita
                                                     Rendra
Tanggal pendakian          :               16-17 juni 2012
Lokasi pendakian            :               gunung guntur, garut, jawa barat, indonesia
Ketinggian                      :               2249 Mdpl

                                        16 juni 2012 jam 16.00 perjalanan 3 orang kawan yaitu ganjar, mita dan juga saya dimulai untuk menapaki gunung guntur yang sempat gagal kami lakukan, dan kali ini saya berharap bisa mencapai puncak, ya minimal puncak satu lah.....gunung guntur itu sendiri terdiri dari 3 puncak yang masing-masing puncaknya memiliki ketinggian yang berbeda, dan puncak yang tertingginya adalah puncak yang ketiga, tetapi anehnya titik triangulasinya itu berada di puncak kedua, entah lah aku tidak ambil pusing.
                                        Setelah selesai menyiapkan perlengkapan dan berbelanja perbekalan kamipun memulai perjalanan jam 16.00 dari terminal cicaheum dengan menggunakan BIS ekonomi, ya lumayan lah buat ngirit he....ongkos dari cicaheum ke garut tepatnya tarogong Rp 12.000 cukup murahkan, dan kami sampai di tarogong pada pukul 19.00. membutuhkan waktu 3 jam untuk sampai di garut. Setelah turun dari bis kita langsung melanjutkan perjalanan menuju gunung guntur, untuk mencapai pintu masuk gunung guntur kita melewati jalan raya cipanas, dan kita cukup jauh berjalan di jalan raya itu, biasanya kalo siang hari banyak truk yang mengangkut pasir yang lewat jadi kita bisa ikut sampai pintu masuk gunung gunturnya, tapi kali ini nasib kami kurang baik ya alhasil kami jalan kaki deh ampe pintu masuknya.
                                        Tidak terasa kami udah nyampe lagi di tambang pasir yang merupakan pintu masuk menuju gunung guntur, namun lokasi penambangan pasir yang telah membingungkan kami pada percobaan pendakian pertama yang membuat kami tersesat. Waktu itu tim saya adalah bram, ganjar, mita dan saya. Sampai jam 1 malam kita tidak menemukan jalan yang benar. Kini saya bersama tim membuat kesepakatan dulu, kalo sampai jam 10 kita tidak menemukan jalan masuknya kita lebih baik ngcamp, dan kami sepakat.
                                        Satu jam, dua jam kami berusaha mencari jalur yang menuju gunung guntur, tetapi sampai jam tangan menunjukan jarum jamnya pada angka 10 kami masih saja belum bisa menemukan jalan masuknya, dan kami memutuskan untuk beristirahat dan ngcamp, tapi rasa penasaran saya dan ganjar tidak bisa ditahan, dan saya bareng sama ganjar mencoba mencari jalan lagi sampai akhirnya ada suasana yang tidak mengenakan perasaan saya, dan akhirnya kami turun untuk mencari sumber air dan tempat untuk buka camp.
                                        Tidak lama kami berjalan untuk mencari lokasi sumber air kami menemukan sebuah saung, yang mungkin itu warung soalnya da saung itu da gelas dan mangkok juga ada satu jeligen air, dan kami memutuskan untuk beristrahat di saung itu tidak repot mendirikan tenda terlebih dahulu, hahaha bonus pikir ku.
                                        Jam 22.30 kita telah nyaman dengan penginapan sementara yang kami temukan, dan kami langsung memasak hidangan untuk membungkam suara ribut perut kami yang telah kelaparan. Tidak lama hidangan telah selesai di buat dan kita makan makanan buatan koki ganjar, dan ternyata nasinya masih mentah hahahah tak apa lah yang penting masih bisa di makan, selasai makan saya sendiri sih langsung tidur, tapi ga tau tuh sama ganjar sama mita, soalnya niat awal ganjar naik guntur itu buat menyatakan cintanya sama mita sang pujaan hati hahaha (semangat ganjar.....)
                                        Jam 12 malam saya dibangunkan sama mita Cuma buat minum bandrek doan, ya kepaksa dengan mata yang masih ngantuk saya bangun, dan ternta.
        “selamat ulang tahun ya rendra.....”
        Itu yang dikatakan oleh ganjar dan mita, awalnya saya heran juga ko da apa pake ngucapin selamat segala, dengan mata masih berat saya bertanya, “emang ini tanggal berapa?”
        Dan ternyata malam itu merupakan malam pergantian dari tanggal 16 juni menjadi tanggal 17 juni yang merupakan tanggal lahir saya. Dalam hati aku kaget juga ternyata usia aku uah bertambah lagi, dan cukup terharu juga mereka mengucapkan selamat hahahah campur aduk lah.
        17 juni 2012


Pemandangan yang tersaji di pagi hari
                                        Jam 05.00 pagi mita bangunin saya, karna memang jam 05.00 kami sudah harus melakukan pergerakan. Kami langsung beres-beres packing, dan tidak lupa kami sedikit photo-photo sama sanrainy. Dan jam 06.00 kami melanjutkan perjalanan. Pada pagi hari kami bisa melihat semua gundukan-gundukan batu yang telah di tambang oleh para penambang, dan kami melakukan sedikit ormed untuk mengetahui arah yang harus kita lalui, juga sedikit bertanya pada penanmbang lokasi masuk gunung guntur, ci tiis.

Jalur pendakian di penambangan pasir
                                        Akhirnya setelah bertanya kami menemukan jalan yang kami cari sejak semala, dan ternyata lokasi masuknya sangat berbeda jauh dengan kondisi ketika ganjar melakukanpendakian dulu. Lokasinya sudah habis di tambang oleh para penambang. Perjalanan berlanjut dengan menyusuri aliran sungai yang berasal dari air terjun ci tiis, dan juga menjadi sumber kami mendapatkan air. Jalur yang kami lewati selama menyusuri sungan cukup enak santai, tappi begitu melewati air terjun ci tiis jalurnya mulai mendaki dengan sudut kemiringan mencapai sampai 70 drajat dengan medan bebatuan, sampai sampai lutu menyentuh dada buat naik, dan tidak jarang kita menjadi seperti memanjat tebing, sekitar satu ja kita di dalam hutan dengan jalur yang cukup menguras tenaga kami disuguhkan dengan jalur padang savana dengan ilalang tinggi, jalur ini pun sama memaksa kami untuk merangkak karna material tanah ini merupakan batu-batu kecil yang bila di injak akan lepas dan licin, di tambah lagi kemiringan yang waw sangat luar bisa.



Trek awal pendakian setelah melewati air terjun citiis


Medan yang dilewati selepas dari hutan pegetasi


                                        09.30 kami mencapai puncak pertama. Dua setengah jam waktu yang kami tempuh untuk mencapai puncak. Dari puncak kita disajikan pemandangan yang begitu indah. Billa melihat ke depan kita bisa melihat pemandangan kedataran kota garut dan kelokan jalan-jalan yang dilalui oleh truk-truk pengangkut pasir tepat di kaki gunung guntur, bila melihat ke belakang kita bisa melihat puncak 2 gunung guntu, dan sebelah kanan berdiri dengan gagah gunung cikurai dengan kerucutnya yang sempurna.
Dan inilah puncak










                                        Setelah puas menikmati keindahan maha karya tuhan kami lekas untuk turun. Jam 12.00 kami turun dari puncak, dan saya turun duluan meninggalkan ganjar dan mita di belakang, selam perjalanan turun saya bertemu dengan beberapa pendaki. Saat sya turun tidak sadar ternyata saya tersesat, saya mencoba mencari jalan yang saya lewati saat berangkat namun saya tidak berhasil, kemudian terpikir dalam benak saya untuk mencari jalan tembus ke jalan yang lewati saat berangkat, namun semakin berusaha mencari semakin sulit medan yang saya dapat, dengan kondisi lelah saya berusaha mengontor diri saya agar tidak panik dan berpikir dan akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke jalur pendakin. Selama saya berusaha kembali ke jalur pendakian saya tidak berhenti memanggil-manggil nama ganjar. Akhirnya tidak lama saya berjalan saya menemukan jalur yang benar dan saya melanjutkan kembali perjalanan saya untuk turu. Tepat pukul 13.00 saya sampai di air terjun ci tiis untuk menunggu ganjar. Satu jam berlalu ganjar tidak kunjung datang juga, saat saya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan saya sedikit kaget melihat ganjar berada di punggungn yang sebelah, dan kita janjian untuk bertemu di warung di bawah.
                                        Berjalan tidak lama sayapun keluar dari hutan dan kembali memasuki tambang pasir dan menunggu ganjar, tapi ketika bertanya pada orang, ganjar itu udah turun dan sayapun langsung turun berniat untuk mengejar, saat berjaln melintas truk yan membawa batu dan sayapun memutuskan menumpang sampai bawah.
                                        Ketika di bawah saya kembali tidak bertemu dengan ganjar dan mita. Setelah lama menunggu dan berpikir mereka udah pulang duluan, saya pun mengambil keputusan untuk pulang menggunakan BIS, dan sayapun pulang menuju bandung seorang diri.


Pendakian Gunung Gede

Gunung gede
Nice trip

Kelompok
Ketua kelompok: anwarudin (wang)
Anggota kelompok:    faisal m mataiya (embe)
                                                Rendra ristiana (ardner)
                                                Arif kustian (tile)
                                                Restu fuji fadilah (si kalem)
                                                Ratu nurdianti (si nenek)
                                                Widya novita sari (pendaki konyol)
Tanggal pendakian: 9-11 juli 2012
Ok pendakian kali ini kita berencan untuk melakukannya ke gunung gede yang berada di daerah puncak bogor, tim yang siap untuk mengikuti trip kali ini bisa di lihat di atas, perjalanan kali ini di ketuai oleh seorang pmimpin koplak hahahah yaitu anwarudin yang memiliki peribadi kepemimpinan. Setelah selesai melakukan menejemen perjalanan dan mengumpulkan orang pada hari senin 9 juli 2012 jam 14.30 kami memulai perjalanan, dan perjalanan kami di lepas oleh beberapa juragan SBSM, yaitu teh rani, uda leo dan teh tifa dan tidak lupa teh jum yang melepas kepergian kakandanya faisal m mataiya (embe)

Pelepasan di kampus STKS BANDUNG
Senin 9 juli 2012
16.30 wib

Pendakina kali ini merupakan pendakian saya yang ke dua kali ke gunung gede, namun kali ini pendakian dilakukan melalui jalur gunung putri. Perjalanan dilakuakan oleh 5 orang Dari kampus STKS yang beralamat di jalan IR. H Juanda No. 367 sekitar jam 16.30 kami menggunakan angkot jurusan kelapa dago menuju jalan Dipatiukur tempat bis kota berada, dari kampus kita membayar ongkos Rp. 2000 perorang, dan melanjutkan dengan menggunakan bis kota dari dipatiukur menuju terminal lewi panjang dengan ongkos Rp 2000 per orang, jam 18.00 kita sampai di terminal lewi panjang, kita tidak langsung naik bis namun kita beristirihat sejenak untuk mengisi perut untuk persiapan perjalanan yang mungkin cukkup melelahkan dan membosankan berada di dalam bis. Jam 18.30 kami bergegas naik bis jurusan bandung merak, karena ini satu satunya bis yang melewati pasar cipanas, untuk mencapai pasar cipanas kami mengeluarkan biayaya Rp. 20.000 perorang, selama perjalan ternyata kami disuguhkan dengan film karya anak bangsa sehingga waktupun tidak terasa berlalu, dan kami pun dikagetkan dengan teriakan dari bapak kondektur
“iya pasar cipanas persiapa!!!”



dan kamipun dengan berat hati harus meninggalkan bis itu dengan film yang belum selesai di tonton. Kami turun tepat di depan istana cipanas,saat melihat jam tangan waktu menunjukan tepat pukul 22.00, setelah kami turun saya segera menghubungi ratu yang sudah dari tadi menunggu, karena pada rencananya tim kami yang berangkat dari bandung akan bertemu ratu dan widya di pasar cipanas. Tidak lama kami pun bertemu dengan widya dan ratu di pasar cipanas. Setelah bertemu kami tidak menunggu lama untuk mencari hotel satu malam kami untuk melepas lelah dan sekedar mengendurkan otot-otot yang telah lelah. Ratu bersama widya yang telah melakukan orientasi medan terlebih dahulu membawa kami berlima para pangeran tampan yang kecewa tidak melihat film sampai selesai ke sebuah mesjid, dan itulah hotel bintang lima kita malam ini, dalam pikirku tak apa lah yang penting bisa istirahat.


Hotel bintang lima tempat melepas lelah
setelah shalt, makan dan sedikit ngobrol, sekita jam 23.00 anak-anak mulai mencari lapak untuk istirahat, dan tidak lupa juga kami meminta izin ke warga setempat untuk beristirahat di sana.
Selasa 10 juli 2012
Sekitar jam 4.00 kami mulai bangun untuk persiapan shlat subuh, namun di saat kami masih dalam kondisi ngantuk, kami melihat teman kami restu sedang kebingungan mencari sepatunya, awalnya kami cuek karna berfikir mungkin restu lagi ngigo atau dia lupa menyimpan sepatunya, namun lama kelamaan wajah panik mulai muncul dari wajah restu, sambil panik dan bercampur ngantuk dia berkata
“sapatu urang kamana? Sapatu urang lengit ey”
Kamipun bertanya-tanya, apa iya sepatunya hilang, setelah kami coba bantu untuk mencari, kami sama sekali tidak mnemukan jejaknya sedikitpun, saat itu kami pun bingung harus berkata apa dan apa yang harus kami lakukan, saat itu juga nampak raut bingung dari wajah restu, hari yang naas buat restu hehhehehe
Ok hari ini di awali dengan hal yang menjengkelkan bagi restu, namun tidak mengendurkan semnagatanya untuk melakukan pendakian, sempat faisal berkata
“lamun sapatu urang anu lengit, balik deui uarng mah moal jadi”



Ok perjalanan berlanjut, sekitar jam 5.00 kami meninggalkan mesjid menuju pasar cipanas untuk memulai pendakian,namun sebelum memulai pendakian kami harus terdampar lagi di kantor camat cipanas, karena kami harus mengurus surat perizinan terlebih dahuli. Saya bersama faisal lah yang berhati besar untuk mengurusnya, karna ketua kami menyiapkan sarapan untuk kami.


Cukup lama saya dengan faisal di kantor TNGP untuk mengurus perizinan, jam 11.00 kami memulai perjalanan menuju pos pemberangkatan, untuk mencapai pos pemberangkatan kami mecarter angkot dengan ongkos masing-masin Rp. 5000 per orang, kembali di perjalanan kami mengalami sedikit hambatan, yaitu bensin angkotnya habis, namun masalah ini bisa segera di atasi, jam 11.15 kami sampai di pos pemberangkatan.


Shelter dan pos pemeriksaan

Selesai melapor dan memperlihatkan perizinan kami pun bergegas memulai pendakian yang sebenarnya, trek pendakian di awali dengan perkebunan palawija yang menghampar di sepanjang jalur pendakian, trek yang kami lewati dari pertama memulai pendakian sudak ngetrek banget waw banget lah pokonya



Trek awal pendakian




Setelah melewati perkebunan, kami melewati trek yang menggunakan anak tangga anak tangga dari tanah, dan trek seperti ini yang paling menguras tenaga bagi saya, treknya g kalah nanjak juga sama trek sebelumnya, mungkin kemiringan treknya sekitar 50-60 drajat lah. Jam 12.00 kami memutuskan untuk istirahat dan memasak, karena kami sudak cukup lapar, karena kami hanya sarapan kopi dan roti saat di bawah.

Makan siang di tengah perjalanan

Selesai makan siang, kami melanjutkan perjalanan lagi jam 13.00 dengan trek tanah dan hutan vegetasi yang mulai rapat dengan pohon-pohon besar, dan tidak sedikit pijakan yang kami injak seperti tangga adalah akar-akar dari pohon besar.





Pukul 17.30 kami tiba di alun-alun surya kencana timur, namun perjalanan menuju alun-alun ini merupakan trek puncak tersulit selama pendakian melalui jalur gunung putri, dengkul harus bertemu dada, tangan harus berusaha menggapai pegangan yang kuat untuk membantu menarik tubuh yang mulai merasa terbebabni oleh keril yang dibawa, namun ketika kami menginjakan kaki kami di alun-alun surya kencana, berat, lelah, lapar sirna terlahap oleh keindahan hasil karnya sang maestro keindahan, Allah SWT.


alun-alun suryakencana timur

Jarum jam dalam arlojiku terus berputar, dan kaki kami pun terus melangkah mengejar sinar yang dipancarkan oleh matahari yang telah lelah menyinari perjalanan kami selama sehari ini, alun alun barat yang kita tuju sebagai tempat peristirahatan kita malam ini, tempat kita mendirikan penginapan yang belum tentu orang lain rasakan, ketika angin meniup telinga kita, ketika udara membekukan sampai ke tulang kita, saat perjalanan menuju alun-alun baratlah yang memaksa aku terus memikirkan pendakian kali in, keindahan nuansa sore yang sebelumnya belum pernah saya alami, dan tidak banyak orang dapatkan, dalam pikirku tidak ada yang bisa membayar keindahan maha karya ini , alun-alun suryakencana yang begitu megah dan begitu indah dengan hamparan bunga edelwees yang tengah mekar.
Jam 18.00 kami memndirikan tenda, dan menyamankan diri kita dengan balutan jaket-jaket tebal dan perlindungan tenda, setelah selesai mempersiapkan segalanya, kami memulai memasak. Tidak teraa jam menunjukan pukul 21.00 setelah makan, sesi yang paling serupun di mulai yaitu sesi curhat, sesi yang akan menemani kami untuk melewati malam yang penuh bintang sampai pagi menjelang.

Rabu 11 juli 2012
Jam 5.00 pagi saya di bangunkan oleh teriakan-teriakan orang yang tengah menikmati dinginnya udara pagi itu dan pemandangan yang indah yang diselimuti kabut pagi. Saya bersama ratu, arif, dan widya pun tidak ingin melewatkan moment yang tidak setiap hari saya rasakan. Dingin, itu yang saya rasakan ketika menyusuri jalur yang tersinari oleh matahari terbit, semakin lama semakin lama dingin yang saya rasakan berubah menjadi sakit di kaki-kaki saya, karena saya tidak menggunakan kaos kaki, dan saya memutuskan untuk kembali ke tenda, saat kembali saya menikmati betapa indahnya bunga edelwees yang sedang mekar hmppmmmmmmm wanginya yang khas.




Alun - alun suryakencanabarat di saat pagi hari

Jam 10.00 kami meninggalkan alun-alun surya kencana setelah makan dan beres2, saat kita beres-beres kami di buat kagum oleh 2 orang pendakivyang umurnya tidak muda lagi, selai itu mereka tidak seperti kita yang telah menggunakan tekhnologi untuk melakukan pendakian, mereka hanya menggunakan pelastik cor sebagai tendanya, sepanduk sebagai alasnya, dan karung yang di beri tali sebagai ransel yang membawa peralatan mereka. Dalam hati wow......KEREN.

Jam 11.00 Kami sampai di puncak gede dan bender SBSM kembali berkibar di puncak gede untuk kesekian kalinya, kami bertemu denga beberapa tim pendaki, ada juga pendaki yang berasal dari bandung. Sudah puas menikmati pemandangan dan photo-photo di puncak gede, kami bergegas turun pada jam 12.00, kami berencana turun melalui jalur cibodas. Tiba di pos terakhir jam sudah menunjukan anggka 6, cukup lama memang untuk menuruni gunung gede melalui cibodas karena tereknya yang berbatu, selai itu kami cukup lama menikmati air panas, di sana kami masak dan mandi dulu.


Puncak gunung gede

Pada jam 19.00 kami tiba di jalan raya ci panas, dari kantor TNGP kami menggunakan angkot jurusan cipanas cibodas dengan ongkos Rp. 3000 per orang, dari jalan raya cipanas kami menggunakan angkot berwarna biru menuju cianjur karena baru dari cianjur kami bisa memperoleh bis yang menuju bandung, yaitu bis jurusan sukabumi bandung. Untuk mencapai cianjur dari jalan raya cipanas kami mengeluarkan ongkos sebesar Rp. 5000 perorang dan untuk bis dari cianjur menuju bandung Rp 10.000 per orang.



Jalan raya ci panas
Jam 22.00 kami tiba di lbandung dan kami langsung melanjutkan perjalanan ke kampus STKS.

 


Selasa, 18 Juli 2017

MANAJEMAN PENDAKIAN GUNUNG SEMERU


Salam lestari para penikmat ketinggian dan penikmat keindahan alam. Kali ini saya mau sedikit berbagi pengalaman dan informasi waktu saya melakukan pendakian ke gunung semeru. Pendakian ini saya mulai dari kota bandung dimana saya tinggal. Nah saya rasa perjalanan yang saya lewati mungkin sedikit berbeda, bisa dibilang perjalanan saya ini adalah perjalanan paket hemat. Kalo orang lain transfortasi menuju malang itu Cuma sekali pake kereta aja yng biyayanya juga cukup mahal. Akses transfortasi yg saya gunakan itu bisa diliat di table di bawah ini dah.
No
Tujuan
Akses transfortasi
Durasi
Biyaya
1
Bandung - Kediri
Kereta
14 jam
Rp. 85.000
2
Kediri – Terminal Landung Sari (malang)/ stasiun malang
Bus/kereta
3 Jam/ 5 jam
Rp. 15.000
3
Terminal Landung Sari – Terminal Arjosari
Angkot
<1 jam
Rp. 5000
4
Terminal arjosari – pasar tumpang
Angkot
1 jam
Rp. 10.000
5
Pasar Tumpang – ranu pane
Jeep
1 jam
Rp. 60.000 – 100.000 tergantung banyaknya penumpang
               
            Nah dari table di atas bisa terlihat jelas kan perbedan biyaya yang dkeluarin buat sampe ke malang, klo pake kereta Malabar dari bandung ke malang bisa sampai 150 ribuan, nah paket hemat ini Cuma 100 ribuan, lumayan lah 50 ribu bisa saveing. Waktu yang diperlukan buat sampe ke pasar tumpang itu sekitarsatu hari semalalm.

Setelah shering soal akomodasi transfortasi saya sekarang akan bercerita soal pengalaman pendakian dari pos  ke posnya. Sebelum memulai pendakian ke gunung semeru, kami melakukan pendaftaran untuk mendapatkan smaksi pendakian. Harga tiket masuk untuk satu orang di hari biasa yaitu sebesar Rp. 17.500 dan untuk weekend denan nominal yang berbeda, untuk detil harganya bisa langsung dibuka di web gunung semeru ya. Selesai kami melakukan pendaftaran kami tidak lekas bisa melakukan perjalanan, melainkan kami harus mengikuti brefing bersama denggan voluntir gunung semeru. Dari brefing kami mendapatkan banyak informasi mengeni gunng semeru dan etika melakukan pendakian gunung semeru.
                     


nah ini foto peta yang berada di ruangan brifing yang isinya tentang informasi gunung semeru

Setelah selesai mengikuti brefing kami tidak menunda waktu untuk memulai pendakian. Jalan yang kami lewati dalam mengawali pendakian adalah jalan raya beraspal yang sudah rusak namun jalan aspal ini tidak begitu panjang. Diujung jalan aspal ini terdapat gapura ucapan selamat dating dan ucapan selamat melakukan pendakian. Selepas dari gapura jalan yang dilewati mulai berupa tanah dengan lebar jalan yang bisa dilewati oleh mobil. Sepanjang jalan di sebelah kiri adalah kebun warga.
Untuk mencapai ranu kumbolo dari ranupani kami menempuh durasi kurang lebih selama 7 jam perjalanan. Di awal awaln pendakian menuju pos 1 kontur yang gkami lewati cukup landai, sangat jarang tanjakan yang kami temukan. Dari pos 2 menuju pos 3 barulah kami menemui tanjakan tanjakan yang tidak terlalu panjang.
Sekitar jam 18.30 atau 19.00 kami sampai di ranukumbolo. Saat kami tiba di ranukumbolo sudah banyka tenda dan kondisi saat itu sedang badai. Saran dari saya lebih baik melakukan pendakian dalam cuaca yang baik sekitar bulan akhir juni sampai oktober. Bila kita melakukan pendakian dalam cuaca yang buruk, tentunya resiko yang kita hadapi akan semakin besar. Seperti hipotermia, basahnya perlengkapan, sulitnya mendirikan tenda, sering hancurnya tenda oleh tiupan angin.
                           
ini ranukumbolo di pagi hari seelah semalaman kami dihantam badai

Hari kedua kami mulai melanjutkan perjalanan dari ranu kumbolo dengan target kami harus mencapai kalimati. Kami memulai perjalanan sekitar jam 10.00. waktu yang kami perlukan untuk mencapai kalimati kurang lebih sekitar 4 jam. Dalam perjalanan menuju kalimati kami melewati beberapa pos dan beberapas lokasi yang memukau. Tidak jauh dari tanjakan cinta akan tersaji oro-oro ombo dengan hamparan tumbuhan berwarna ungu yang terhampar luas dan di ujung hamparanluas bunga ungu ini bukan lain adalah pos cemoro kandang. Pos lain yang kami lewati adalah pos jambangan. Dari pos jambangan kami bisa melihat puncak daru gunung semeru. Dari jambangan itu berarti perjalanan menuju kalimati sudah dekat. Hanya memerlukan waktu kurang lebih 30 menit dengan medan yang menurun kami sudah bisa melihat bangunan shelter di pos kali mati.
      
                        
ini yang disebut tanjakan cinta. awalnya jalur tanjakan ini cuma satu, tapi sekrang terlihat sekali sudah banyak dan lebar, sangat disayangkan. buat temen semua diusahakan bila berjalan tetap mengikuti jalur yang sudah ada ya, biar alam kita tetap lestari.
                       
                       
ini padang oro oro ombo,padang yang ditumbuhi oleh tanaman berwarna ungu yang orang biasa kenal dengan sebutan lavender, namun sebenarnya itu bukan lavender loh. tanaman itupun sangat disarankan untuk dicabuti karena tanaman tersebut ternyata merusak ekosistem tumbhan di sekitarnya karena menyerap sumber air dari pohon lain.
                        
pos cemoro kandang ini tepat di ujung padang oro oro ombo, bahkan dari atas tanjakan cinta pos ini bisa terlihat, karena pos ini berupa pintu masuk hutan lagi
               
               
nah dari jambangan ini barulah mahameru menampakan dirinya. jambangan juga merupakan pos terakhir sebelum sampai di pos kalimati, udah semakin deket.

Di kalimati terdapat sebuah shelter yang cukp besar dengan kakmar kamar yang biasa dimanfaatkan oleh para pendaki untuk mendirikan tenda. Dikali mati juga terdapat SUMBER MATA AIR terakhir. Hanya saja untuk mencapai sumber mata air tersebut memerlukan waktu kurang lebih sekitar 1 jam perjalanan. Untuk mengambil air disarankan untuk tidak pergi sendiri karena dikhawatirakan masih adanya macan.
                 
pos kalimati yang dalam kondisi setelah diguyur hujan


Hari berikutnya kami mulai melakukan perjalanan menuju puncak semeru. Perjalanan kami mulai pada jam 01.00 dini hari. kami menghabiskan waktu kurang lebih 4.30 jam untuk sampai di puncak. Medan yang kami lewati berupa jalan pasir. Tidak usah khawatir sepanjang perjalanan menuju puncak telah terdapat string line atau tanda berupa pelastik akua ataupun pita yang diikatkan didahan pohon.
                                                            
ya beginilah pemandangan di puncak saat kami sampai di puncak. malum kondisi cuaca saat itu tidak begitu baik. tapi kami bersyukur dapat menginjakan kaki kami di atap pulau jawa.

ada sedikit bonus dari kami, video perjalanan kami pada saat pendakian semeru, selamat menyaksikan