Senin, 24 Juli 2017

Pendakian Gunung Gede

Gunung gede
Nice trip

Kelompok
Ketua kelompok: anwarudin (wang)
Anggota kelompok:    faisal m mataiya (embe)
                                                Rendra ristiana (ardner)
                                                Arif kustian (tile)
                                                Restu fuji fadilah (si kalem)
                                                Ratu nurdianti (si nenek)
                                                Widya novita sari (pendaki konyol)
Tanggal pendakian: 9-11 juli 2012
Ok pendakian kali ini kita berencan untuk melakukannya ke gunung gede yang berada di daerah puncak bogor, tim yang siap untuk mengikuti trip kali ini bisa di lihat di atas, perjalanan kali ini di ketuai oleh seorang pmimpin koplak hahahah yaitu anwarudin yang memiliki peribadi kepemimpinan. Setelah selesai melakukan menejemen perjalanan dan mengumpulkan orang pada hari senin 9 juli 2012 jam 14.30 kami memulai perjalanan, dan perjalanan kami di lepas oleh beberapa juragan SBSM, yaitu teh rani, uda leo dan teh tifa dan tidak lupa teh jum yang melepas kepergian kakandanya faisal m mataiya (embe)

Pelepasan di kampus STKS BANDUNG
Senin 9 juli 2012
16.30 wib

Pendakina kali ini merupakan pendakian saya yang ke dua kali ke gunung gede, namun kali ini pendakian dilakukan melalui jalur gunung putri. Perjalanan dilakuakan oleh 5 orang Dari kampus STKS yang beralamat di jalan IR. H Juanda No. 367 sekitar jam 16.30 kami menggunakan angkot jurusan kelapa dago menuju jalan Dipatiukur tempat bis kota berada, dari kampus kita membayar ongkos Rp. 2000 perorang, dan melanjutkan dengan menggunakan bis kota dari dipatiukur menuju terminal lewi panjang dengan ongkos Rp 2000 per orang, jam 18.00 kita sampai di terminal lewi panjang, kita tidak langsung naik bis namun kita beristirihat sejenak untuk mengisi perut untuk persiapan perjalanan yang mungkin cukkup melelahkan dan membosankan berada di dalam bis. Jam 18.30 kami bergegas naik bis jurusan bandung merak, karena ini satu satunya bis yang melewati pasar cipanas, untuk mencapai pasar cipanas kami mengeluarkan biayaya Rp. 20.000 perorang, selama perjalan ternyata kami disuguhkan dengan film karya anak bangsa sehingga waktupun tidak terasa berlalu, dan kami pun dikagetkan dengan teriakan dari bapak kondektur
“iya pasar cipanas persiapa!!!”



dan kamipun dengan berat hati harus meninggalkan bis itu dengan film yang belum selesai di tonton. Kami turun tepat di depan istana cipanas,saat melihat jam tangan waktu menunjukan tepat pukul 22.00, setelah kami turun saya segera menghubungi ratu yang sudah dari tadi menunggu, karena pada rencananya tim kami yang berangkat dari bandung akan bertemu ratu dan widya di pasar cipanas. Tidak lama kami pun bertemu dengan widya dan ratu di pasar cipanas. Setelah bertemu kami tidak menunggu lama untuk mencari hotel satu malam kami untuk melepas lelah dan sekedar mengendurkan otot-otot yang telah lelah. Ratu bersama widya yang telah melakukan orientasi medan terlebih dahulu membawa kami berlima para pangeran tampan yang kecewa tidak melihat film sampai selesai ke sebuah mesjid, dan itulah hotel bintang lima kita malam ini, dalam pikirku tak apa lah yang penting bisa istirahat.


Hotel bintang lima tempat melepas lelah
setelah shalt, makan dan sedikit ngobrol, sekita jam 23.00 anak-anak mulai mencari lapak untuk istirahat, dan tidak lupa juga kami meminta izin ke warga setempat untuk beristirahat di sana.
Selasa 10 juli 2012
Sekitar jam 4.00 kami mulai bangun untuk persiapan shlat subuh, namun di saat kami masih dalam kondisi ngantuk, kami melihat teman kami restu sedang kebingungan mencari sepatunya, awalnya kami cuek karna berfikir mungkin restu lagi ngigo atau dia lupa menyimpan sepatunya, namun lama kelamaan wajah panik mulai muncul dari wajah restu, sambil panik dan bercampur ngantuk dia berkata
“sapatu urang kamana? Sapatu urang lengit ey”
Kamipun bertanya-tanya, apa iya sepatunya hilang, setelah kami coba bantu untuk mencari, kami sama sekali tidak mnemukan jejaknya sedikitpun, saat itu kami pun bingung harus berkata apa dan apa yang harus kami lakukan, saat itu juga nampak raut bingung dari wajah restu, hari yang naas buat restu hehhehehe
Ok hari ini di awali dengan hal yang menjengkelkan bagi restu, namun tidak mengendurkan semnagatanya untuk melakukan pendakian, sempat faisal berkata
“lamun sapatu urang anu lengit, balik deui uarng mah moal jadi”



Ok perjalanan berlanjut, sekitar jam 5.00 kami meninggalkan mesjid menuju pasar cipanas untuk memulai pendakian,namun sebelum memulai pendakian kami harus terdampar lagi di kantor camat cipanas, karena kami harus mengurus surat perizinan terlebih dahuli. Saya bersama faisal lah yang berhati besar untuk mengurusnya, karna ketua kami menyiapkan sarapan untuk kami.


Cukup lama saya dengan faisal di kantor TNGP untuk mengurus perizinan, jam 11.00 kami memulai perjalanan menuju pos pemberangkatan, untuk mencapai pos pemberangkatan kami mecarter angkot dengan ongkos masing-masin Rp. 5000 per orang, kembali di perjalanan kami mengalami sedikit hambatan, yaitu bensin angkotnya habis, namun masalah ini bisa segera di atasi, jam 11.15 kami sampai di pos pemberangkatan.


Shelter dan pos pemeriksaan

Selesai melapor dan memperlihatkan perizinan kami pun bergegas memulai pendakian yang sebenarnya, trek pendakian di awali dengan perkebunan palawija yang menghampar di sepanjang jalur pendakian, trek yang kami lewati dari pertama memulai pendakian sudak ngetrek banget waw banget lah pokonya



Trek awal pendakian




Setelah melewati perkebunan, kami melewati trek yang menggunakan anak tangga anak tangga dari tanah, dan trek seperti ini yang paling menguras tenaga bagi saya, treknya g kalah nanjak juga sama trek sebelumnya, mungkin kemiringan treknya sekitar 50-60 drajat lah. Jam 12.00 kami memutuskan untuk istirahat dan memasak, karena kami sudak cukup lapar, karena kami hanya sarapan kopi dan roti saat di bawah.

Makan siang di tengah perjalanan

Selesai makan siang, kami melanjutkan perjalanan lagi jam 13.00 dengan trek tanah dan hutan vegetasi yang mulai rapat dengan pohon-pohon besar, dan tidak sedikit pijakan yang kami injak seperti tangga adalah akar-akar dari pohon besar.





Pukul 17.30 kami tiba di alun-alun surya kencana timur, namun perjalanan menuju alun-alun ini merupakan trek puncak tersulit selama pendakian melalui jalur gunung putri, dengkul harus bertemu dada, tangan harus berusaha menggapai pegangan yang kuat untuk membantu menarik tubuh yang mulai merasa terbebabni oleh keril yang dibawa, namun ketika kami menginjakan kaki kami di alun-alun surya kencana, berat, lelah, lapar sirna terlahap oleh keindahan hasil karnya sang maestro keindahan, Allah SWT.


alun-alun suryakencana timur

Jarum jam dalam arlojiku terus berputar, dan kaki kami pun terus melangkah mengejar sinar yang dipancarkan oleh matahari yang telah lelah menyinari perjalanan kami selama sehari ini, alun alun barat yang kita tuju sebagai tempat peristirahatan kita malam ini, tempat kita mendirikan penginapan yang belum tentu orang lain rasakan, ketika angin meniup telinga kita, ketika udara membekukan sampai ke tulang kita, saat perjalanan menuju alun-alun baratlah yang memaksa aku terus memikirkan pendakian kali in, keindahan nuansa sore yang sebelumnya belum pernah saya alami, dan tidak banyak orang dapatkan, dalam pikirku tidak ada yang bisa membayar keindahan maha karya ini , alun-alun suryakencana yang begitu megah dan begitu indah dengan hamparan bunga edelwees yang tengah mekar.
Jam 18.00 kami memndirikan tenda, dan menyamankan diri kita dengan balutan jaket-jaket tebal dan perlindungan tenda, setelah selesai mempersiapkan segalanya, kami memulai memasak. Tidak teraa jam menunjukan pukul 21.00 setelah makan, sesi yang paling serupun di mulai yaitu sesi curhat, sesi yang akan menemani kami untuk melewati malam yang penuh bintang sampai pagi menjelang.

Rabu 11 juli 2012
Jam 5.00 pagi saya di bangunkan oleh teriakan-teriakan orang yang tengah menikmati dinginnya udara pagi itu dan pemandangan yang indah yang diselimuti kabut pagi. Saya bersama ratu, arif, dan widya pun tidak ingin melewatkan moment yang tidak setiap hari saya rasakan. Dingin, itu yang saya rasakan ketika menyusuri jalur yang tersinari oleh matahari terbit, semakin lama semakin lama dingin yang saya rasakan berubah menjadi sakit di kaki-kaki saya, karena saya tidak menggunakan kaos kaki, dan saya memutuskan untuk kembali ke tenda, saat kembali saya menikmati betapa indahnya bunga edelwees yang sedang mekar hmppmmmmmmm wanginya yang khas.




Alun - alun suryakencanabarat di saat pagi hari

Jam 10.00 kami meninggalkan alun-alun surya kencana setelah makan dan beres2, saat kita beres-beres kami di buat kagum oleh 2 orang pendakivyang umurnya tidak muda lagi, selai itu mereka tidak seperti kita yang telah menggunakan tekhnologi untuk melakukan pendakian, mereka hanya menggunakan pelastik cor sebagai tendanya, sepanduk sebagai alasnya, dan karung yang di beri tali sebagai ransel yang membawa peralatan mereka. Dalam hati wow......KEREN.

Jam 11.00 Kami sampai di puncak gede dan bender SBSM kembali berkibar di puncak gede untuk kesekian kalinya, kami bertemu denga beberapa tim pendaki, ada juga pendaki yang berasal dari bandung. Sudah puas menikmati pemandangan dan photo-photo di puncak gede, kami bergegas turun pada jam 12.00, kami berencana turun melalui jalur cibodas. Tiba di pos terakhir jam sudah menunjukan anggka 6, cukup lama memang untuk menuruni gunung gede melalui cibodas karena tereknya yang berbatu, selai itu kami cukup lama menikmati air panas, di sana kami masak dan mandi dulu.


Puncak gunung gede

Pada jam 19.00 kami tiba di jalan raya ci panas, dari kantor TNGP kami menggunakan angkot jurusan cipanas cibodas dengan ongkos Rp. 3000 per orang, dari jalan raya cipanas kami menggunakan angkot berwarna biru menuju cianjur karena baru dari cianjur kami bisa memperoleh bis yang menuju bandung, yaitu bis jurusan sukabumi bandung. Untuk mencapai cianjur dari jalan raya cipanas kami mengeluarkan ongkos sebesar Rp. 5000 perorang dan untuk bis dari cianjur menuju bandung Rp 10.000 per orang.



Jalan raya ci panas
Jam 22.00 kami tiba di lbandung dan kami langsung melanjutkan perjalanan ke kampus STKS.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar