Pendakian gunung selamet
Bambangan, purbolinggo, jawa tengah, Indonesia
3428 mdpl
Anggota tim : faisal m mataiya, haidir, rendra ristiana,
joem riani ganing
Pendakian yang menguji tekat
Perjalanan kami mulai setelah 2 hari selepas lebaran, tepatnya tanggal
22 agustus 2012, dengan niat dan tekat yang bulat kami ber 4 bertolak dari kampus sekitar jam 7
pagi.
22 agustus 2012
berangkat dari kampus
Pada awalnya kami berencana akan berangkat dari kampus jam 6
pagi, karena kami harus mengejar bis yang akan berangkat pada jam 7, namun
sudah bukan hal yang aneh lagi, kita telat dan baru berkumpul jam 7, alhasil
kami tiba di terminal cicaheum sekitar jam 8 dan mau tidak mau kami menggunakan
bis ekonomi untuk melakukan perjalanan. Biyaya yang kami keluarkan untuk ongkos
adalah Rp 50.000, harga yang terbilang mahal memang, dikarenakan tarif masih
menggunakan tariff lebaran, harga itupun hasil tawar menawar kami dengan
kondektur, yang awalnya kondektur mematok harga Rp 70.000. jam 9 roda bis mulai
berputar menapaki jalan aspal di kota bandung menuju kota purwokerto, itu kota
tujuan pertama kami. Sekitar 10 jam kami duduk dan menikmati perjanan, sekitar
jam 7 malam kami tiba di terminal purwokerto, kami tidak langsung melanjutkan
perjlanan, tetapi kami mengalami panggilan alam, perut kami keroncongan, dan
kami memutuskan untuk beristirahat sebari member makan piaran yang ada di perut
kami. Selesai istirahat dan makan, kami bergegas mencari kendaran yang bias
membawa kami menuju base camp, memang sedari tadi kita istirahat dan makan,
banyak calo yang menawari kami untuk mengantar ke base camp, tami kami
terkendala dengan harga yang cukup mahal. Untuk carter satu angkot di tarif
sebesar Rp 250 ribu, kemudian untuk menggunakan bis kota di tarip seharga Rp.
15.000 tu pun hanya sampai di serayu, untuk menuju base camp kami harus carter
kendaraan lagi atau ojek, dalam pirankku memang wajar mereka memasang harga
mahal, soalnya masih dalam suasana lebaran gitu loh…..diskusi beberapa lama,
akhirnya kami memutuskan untuk carter angkot, namun dengan syarat “harus yang
murah” soalnya kondisi keuangan kita semakin menuju jurang degradasi. Cukup
lama mencari dan bernego dengan para supir angkot akhirnya kita dapat yang
cukup murah yaitu Rp 175 ribu, dan kita pun mulai meninggalkan terminal pada
jam 9 malam menuju base camp, dan tiba di base camp sekitar jam 11.
base camp dan pintu pemberangkatan bambangan
23 agustus 2012
Lelap
beristirahat dengan di selimuti udara yang begitu dingin akhirnya kita di
bangunkan oleh kumandang azan subuh, dan kami bergegas melakukan shlat subuh
yang dilanjutkan dengan beres-beres perlengkapan dan persedian air, karena
sumber air satu satunya selama pendakian yaitu base camp ini. Kami mencukupi
perbekalan air sebanyak 6 liter satu orang, dengan harapan kami tidak
kekurangan air d atas sana, sambil berbenah kami di sajikan pemandangan yang
memacu semangat kami untuk melakukan pendakian, puncak gunung selamet yang
dihiasi kerlap kerlip cahaya yang berasal dari lampu senter para pendaki yang
tengah berusaha untuk mencpai puncak. Setelah semua persiapan beres dan berdoa
kamipun bergegas melakukan pendakian, kami harus mulai terbiasa dengan kondisi
yang tentunya sangat menguras tenaga dan mental kita. Kaki kami harus mulai
terbiasa untuk berjalan lebih lama dari biasanya, mata kamai yang harus terjaga
lebih daripada biasanya, dan tekad kami yang harus lebih kuat daripada baja.
pos I
Selama
pendakian kami disuguhkan dengan trek yang berdebu dan menanjak dengan
kemiringan yang cukup tinggi, tidak jarang kami beristirahat haya untuk sekedar
mengendurkan otot-otot yang mulai menegang, dam tidak sedikit juga orang yang
kami temui selama pendakian. Jam demi jam kami lalui pos demi pos kami lewati
dengan butiran butiran keringat yang terus mengucur dari pori-pori kami yang
membesar. Sepuluh jam berlalu dan 6 pos berhasil kami lewati, akhirnya kami
tiba di pos 7, pos tempat kami melepas lelah .
suasana di hotel bintang lima (tenda)
Selesai mendirikan tenda dan membereskan peralatan, saya mulai mencoba
untuk memasak untuk menghilangkan teriakan-teriakan kecil di perut kami. Kami
tidak menunda waktu lagi, setelah selesai melahap hidangan ala hotel bintang
lima, kami bergegas utntuk beristirahat mengumpulakan energy, karena pada jam 3
pagi kami harus bangun dan melanjutkan perjalanan menuju puncak, pada jam 9
smuanya telah terlelap mengubur rasa lelah kami.
24 agustus 2012
Jam
satu pagi saya terbangun oleh rasa yang sangat tidak mengenakan yang saya
alami, saya merasa mual dan enek, saya merasakan ada yang tidak beres dalam
badan saya, pusing, lemas menyerang diri saya, saya mengalami mountain siknes
piker saya, saya keluar dari tenda mencoba mencari udara segar, dan itu cukup
berhasil mengurangi mual dan enek saya. Sampai jam tiga saya tetap terjaga
dengan kondisi lemas, dan saya mulai membangunkan teman saya, karena kami harus
melanjutkan perjalanan bila kami ingin menyaksikan terbitnya matahari di
puncak.
Jam
03.30 saya dengan tiga teman saya mulai menghentakan kaki lagi menyusuri jalan
setapak yang berdebu, dalam hati saya berdoa, mudah mudahan saya di beri kemampuan
dan keselamatan untuk mencapai puncak, setengah jam kita mendaki, kami mulai d
hadapkan dengan trek yang berat, tanjakan pasir berkerikil dan berbatu, kami
harus ekstra hati hati dalam melangkah dan mencari pegangan, karena kami harus
sedikit merangkak dalam melakukan pergerakan karena tingkat kemiringan yang
lebih tinggi dari sebelumnya, selain itu permukaan pijakan yang labil yang
menjadi ancaman bagi kami, karena sewaktu-waktu tanah dan batu yang kami injak
bias longsor dan menimpa orang di bawah kami.
trek menuju puncak
Selama
menuju puncak tidak jarang saya merasa lelah dan putus asa, karena puncak yang
semakin didaki semakin tidak terlihat pucaknya, namun teman teman tidak lelah
untuk saling memberikan semangat, dan tidak terasa setelah berjam jam kami mendaki
kami mencapai puncak, dataran tertinggi ke 2 di pulau jawa, saya tidak mengira
akan menginjakan kaki di dataran ini. Kami bertemu dengan orang yang telah
mencapai puncak lebih dahulu, dan mereka memberikan selamat kepada kami.
Waktu
terus berputar, dan matahari sedikit demi sedikit menampakan dirinya, dan kami
terkesima dengan pemandangan yang berada di depan kami, gunung sumbing dan
gunung sindoro yang Nampak begitu megah dari kejauhan, lautan awan yang membuat
kami seperti berada di negeri di atas awan, dan kehangatan yang di pancarkan
dari matahari yang mulai merasuk kedalam tubuh yang sedari tadi menhan dingin
hembusan angin di pagi hari. Kepuasan yang ga akan di dapatkan di tempat lain.
Tidak
sadar waktu sudah bergulir dan berada di angka 8, dan kamipun harus bergegas
turun. Pukul 9 kami tiba di pos 7, pos dimana kami mendirikan tenda, kami
segera membereskan semua peeralatan karena kami tidak mau sampai kemalaman
ketika turun. Jam 10 kami telah selesai membereskan semuanya, dan mulai
meninggalkan pos 7. Dalam pikiranku, “saya harus kembali menyusuri jalan
setapak yang berdebu dan melewati 6 pos
lagi hmpppp…..tapi tak apalah setidaknya ini menuju pulang”
pemandangan yang
tersaji di puncak
Semakin
lama kaki semakin lelah dan pegal, karena semua beban ketika turun tertumpu
pada kaki. Namun lelahpun hilang ketika kita telah sampai di pos satu. Setelah
berjam jam menyusuri jalan sempit berdebu akhirnya perjalananpun hamper usai,
tinggal melewati perkebunan untuk mencapai base camp.
Jam
16.30 kami sampai di base camp, sambil istirahat kami mencari informasi apakah
ada kendaran yang mau mengantarkan kami ke terminal purwokerto, namun lagi lagi
kami berkendala dengan masalah biyaya, dan kami memutuskan untuk di antar
sampai serayu, dan dari serayu kami berencana menggunakan bis kota menuju ke
terminal purwokerto. Biaya yang harus kami bayar untuk sampai d serayu Rp 110
ribu menggunakan mobil pic up. Jam tujuh kami sampai di serayu dan jam 20.30
kami sampai di terminal purwokerto, di terminal kami bersih bersih mandi dan
makan, kami memanfaatkan system sumber yang ada untuk mandi he…..kami nebeng di
mesjid. Selesai beres beres kami menunggu bis yang bertujuan ke bandung, dan
jam 10 kami telah duduk manis di dalm bis dan terlelap tidur karena cape,
tahu-tahu jam 3 pagi kami telah tiba di terminal cicaheum.
siap pulang.....
25 agustus 2012
Jam 3
pagi kaami tiba di terminal cicaheum, tidak menunggu lami kami segara mencari
angkot jurusan caheum ciriyom yang bias membawa kami ke simpang dago, dan dari
simpang kami sambung dengan angkot ruing dago, dan tidak sampai satu jam kami
tiba di kampus jam 04.30. dan pendakian kali ini pun berjalan dengan lancer
selamat kembali ke kampus.
The end
"setiap pendakian akan selalu menyisakan kisah yang
akan selau kita bawa"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar